[ Perlu diketahui ] Proses Persalinan Normal yang perlu calon Bunda pelajari dan pahami


Ada beberapa tahapan proses persalinan normal yang perlu calon Bunda pelajari dan pahami, demi persiapan menyongsong kelahiran si buah hati. Calon Bunda amat perlu mengetahui tentang bagaimana dan apa saja yang akan calon Bunda hadapi ketika mempersiapkan kelahiran normal atau pervaginam.


Setiap ibu hamil tentu sangat menginginkan serta mengharapkan bisa melewati proses persalinan normal dengan baik-baik saja. Dalam artian, tidak semengerikan yang diceritakan banyak orang. Oleh sebab itu, penting sekali bagi calon Bunda dan Ayah membekali diri dengan ilmu seluk beluk persalinan pervaginam ini. Terutama orang tua yang menantikan buah hati untuk pertama kalinya.
Tahapan persalinan normal terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

Ketika di akhir minggu kehamilan Bunda mendapati keluarnya cairan lendir bercampur darah, maka saat itu Bunda sudah memasuki fase awal persalinan. Kondisi serviks mulai terbuka dan mendatar, yang nantinya akan bertambah secara perlahan (pembukaan) selebar 8-10 cm sebagai jalan lahir bayi.

Seiring dengan melebarnya jalan lahir, Bunda akan merasakan kontraksi (his) yang awalnya ringan dan jarang, menjadi semakin berat dan sering, hingga pembukaan lengkap terjadi. Proses pembukaan berkala ini biasanya teramat berat dirasakan oleh para calon Bunda. Bahkan tak jarang membuat nafsu makan Bunda menghilang. Padahal, Bunda seharusnya tetap menjaga asupan kehamilan agar tetap bertenaga dan fit. Peran para Ayah sangat diperlukan sekali di tahapan ini untuk terus memberikan semangat dan kepercayaan diri kepada Bunda.
Kala I biasanya akan berlangsung sekitar 4-8 jam sampai jalan lahir terbuka sempurna. Mendekati berakhirnya tahapan ini, Bunda akan merasakan dorongan ke arah bawah serta kontraksi yang jauh lebih kuat. Saat jalan lahir melebar 10 cm, maka proses persalinan Bunda memasuki tahapan selanjutnya.

Pada tahap ini, calon Bunda akan merasakan sensasi mulas yang rutin, kuat, serta timbul tenggelam dengan cepat. Sekitar 2-3 menit sekali. Kepala janin mulai memasuki ruang panggul, hingga menjadikan Bunda secara refleks mengejan. Jangan khawatir, karena Dokter dan nakes akan membimbing Bunda untuk melakukan dorongan dengan benar dan efektif. Usahakan untuk tetap tenang serta rileks, ya Bunda. Si kecil sudah mulai terlihat di bagian luar vagina (vulva).
Saat kepala bayi akhirnya melewati vulva, maka akan disusul dengan munculnya bahu dan tubuhnya. Jika ini merupakan proses persalinan pertama Bunda, maka waktu yang diperlukan sejak terlihatnya kepala bayi hingga badannya keluar sepenuhnya, cukup singkat. Antara 20-60 menit.

Selanjutnya, Bunda akan memasuki tahapan persalinan berikutnya. Yaitu, pengeluaran plasenta.




Setelah bayi lahir, proses berikutnya adalah mengeluarkan plasenta dari rahim. Saat tahapan ini, harapannya adalah uterus masih berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan. Normalnya, ketika plasenta dikeluarkan akan disertai darah dalam kisaran jumlah 100-200 cc saja. Kala III berlangsung cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit, sekitar 5-10 menit.


Dua jam pertama pasca persalinan, dokter dan nakes akan melakukan observasi kepada Mum dan si kecil. Pemeriksaan biasanya meliputi pengukuran tinggi fundus uteri (puncak paling tinggi rahim) yang menunjukkan adanya kontraksi yang bagus. Pembersihan perineum dan cek tekanan darah pada Mum. Di Kala IV ini sangat disarankan untuk melakukan proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini). 
Jika Mum merasakan ada ketidaknyamanan di Kala IV ini, segera informasikan kepada orang atau tenaga kesehatan yang ada. 


Selamat, Bunda.. Perjuangan proses persalinan normal telah Bunda lewati dengan indah. Kini saatnya Bunda ber-babymoon dengan si kecil. Jangan lupa untuk tetap memenuhi asupan nutrisi ibu agar proses menyusui bisa berjalan lancar.


SUMBER : KASKUS